Mata
Kuliah Lingkungan Bisnis
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMAD KHOIRUDIN
NIM : 14.02.8737
KELAS : D3-MI-02
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah
dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan
inayahnya kepada saya sehingga karya ilmiah peluang bisnis yang berjudul “Bisnis Sukses Melalui
Usaha Budidaya Ikan Belut” dapat diselesaikan
dan disajikan sebagai tugas akhir mata kuliah Lingkungan Bisnis ini.
Karya
ilmiah ini disusun agar pembaca bisa memahami usaha apapun bila ditekuni dan
dikelola dengan baik akan banyak menghasilkan keuntungan dari wirausaha ini.
Karena usaha ini sangat mudah jika dilakukan dengan baik sesuai prosedur dan
dengan telaten maka akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang berilmu perngetahuan
Pembuat karya ilmiah ini mohon maaf apabila dalam pembuatan
makalah ini terdapat banyak kekurangan , kata kata yang kurang berkenaan dan
untuk itu kami menerima kritik dan sarannya demi perbaikan selanjutnya.
Terima kasih.
BAB I
ABSTRAK
Saya mengambil karya ilmiah tentang
usaha Budidaya Ikan Belut karena saat ini banyak sekali kuliner-kuliner
diseluruh indonesia mempunyai banyak sekali olahan dari ikan belut ini, dan
banyak sekali orang yang suka masakan kuliner ini, dan jika menjadi usaha kita
bersama bisa menjadi usaha yang bagus karena budidaya ikan belut ini mempunya
harga jual atau keuntungan yang tinnggi jika dilakukan dengan baik. dan saya
tertarik untuk menjadikannya contoh karya ilmiah untuk tugas akhir lingkungan
bisnis di semester 2 ini di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA, semoga bermanfaat dan
dapat menjadikan inspirasi buat teman teman semua dan dapat di kembangkan untuk
peluang bisnis sehingga dapat menghasilkan rejeki, dan bisa menberikan kita
kehidupan yang mapan jika kita bersungguh-sungguh dalam budidayanya.
BAB II
ISI
Langkah-langkah
Praktis Budidaya Belut
1. Persiapan Awal
– Peralatan
·
Tong atau drum (
Usahakan berbahan dasar dari plastik sehingga lebih mudah untuk dimodifikasi,
ringan dan mudah untuk dipindahkan )
·
Paralon
·
Kawat Kasa
·
Tandon sebagai penampung
air
·
Ember, cangkul, baskom
dan jerigen.
– Pembuatan Media Tumbuh
Belut dalam Tong / Drum
Pastikan kondisi
tong/drum tidak bocor dan berkarat, jika tong.drum terbuat dari besi atau
alumunium alangkah baiknya untuk dibersihkan dulu dari karatan dan lakukan
pengecatan untuk menjaga kondisi kebersihan tong, diamkan tong yang telah dicat
hingga kering dan tidak berbau
Cara Memodifikasi Tong Untuk Budidaya Belut
·
Tempatkanlah tong pada
posisi tanah yang datar.
·
Buka sisi tengan drum
serta sisakan 5 cm di bagian segi kiri serta kanan.
·
Gunakan alat pengganjal
drum agar drum tidak tegelinding dan tetap stabil tidak goyang
·
Buatlah saluran
pembuangan air, agar bisa dengan mudah untuk melakukan pembersihan dan
pergantian air
·
Jangan lupa untuk
membuat peneduh tong, agar kondisinya lebih teduh dan intensitas cahaya matahari
yang masuk tidak terlampu tinggi. Bahan ini bisa di buat dengan net atau
mungkin waring serta dapat pun di buat dengan beberapa bahan yang lebih simpel
yang lain.
ilustasi – modifikasi drum untuk budidaya belut
2. Media
Tanah
Tentunya kita perlu
untuk menyiapkan media tanah untuk tempat tinggal belut, karena belut sendiri
menyukai kondisi tempat yang becek seperti habitat aslinya di persawahan maupun
di kolam tanah.
Berikut ini kompisisi
Media Tanah untuk budidaya belut
·
Masukkan tanah kedalam
tong sampai ketinggian 30-40 cm
·
Masukkan air sampai
tanah becek tetapi tak menggenang.
·
Masukkan EM 4 sejumlah 4
botol kedalam tong ( Anda bisa dengan mudah membeli EM4 di toko pertanian )
·
Aduk tanah 2 kali dalam
satu hari sampai tanah jadi lembut serta gembur.
Catatan Penting ! Jika
Anda sudah menggunakan bahan baku tanah yang diambil langsung dari persawahan,
Anda tidak perlu melakukan lang-langkah seperti dia atas.
3. Media Instan Bokashi
Media ini digunakan
untuk campuran media tanah yang sudah Anda siapkan seperti di atas. Media
Bokhasi penting untuk bahan kombinasi atau campuran dengan media tanah untuk
menghasilkan media tumbuh belut yang lebih sehat. Penggunaan 100 kilo
bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran
200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan
bahan-bahan utama sebagai berikut:
·
Jerami padi (40 %)
·
Pupuk Kandang (30 %)
·
Bekatul (20 %)
·
Potongan batang pisang
(10 %)
Bahan dan campurannya
terdiri atas :
·
EM4
·
Air Sumur
·
Larutan 250 gr gula
pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Langkah pembuatan media instan bokashi dikerjakan seperti
berikut :
·
Cacah jerami serta
potongan batang pisang kemudian keringkan. Bahan yang telah kering dapat hancur
ketika kita genggam.
·
Campur bahan cacahan di
atas dengan bahan pokok yang lain serta aduk sampai rata.
·
Campurkanlah bahan ini
sedikit-sedikit namun jangan sampai sepenuhnya basah
·
Tutup media dengan
karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Anda perlu membolak-balik campuran
tersebut agar tidak mengalami pembusukan
4. Mencampurkan Media Tanah dan Media Bokashi
Untuk mencapur media
tanah serta media bokashi bisa dikerjakan dengan tahapan-tahapan seperti
berikut :
·
Masukkan media Bokashi
kedalam tong serta aduk sampai rata.
·
Masukkan air kedalam
tong sampai ketinggian 5 cm serta diamkanlah sampai ada plankton atau mungkin
cacing (seputar 1 minggu) sepanjang sistem ini berjalan tong tak perlu ditutup.
·
Mengeluarkan air dari
tong serta ubah dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
·
Masukkkan tumbuhan air
yg tidak terlampau besar sejumlah 3/4 sisi serta ikan-ikan kecil.
·
Masukkan vetsin
seperlunya juga sebagai perangsang nafsu makan belut serta diamkan sepanjang 2
hari.
Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak
lebih dari 50 cm.
5. Masukkan bibit belut
Sesudah semua media
budidaya di atas disiapkan, maka bagian setelah itu yaitu menyebarkan bibit
belut. Bibit yang ditebar baiknya sejumlah 2 kg atau mungkin dengan jumlah
bibit sejumlah 160-200 ekor.
6. Perawatan Belut
Perawatan belut yang
dibudidayakan di dalam tong relatif lebih gampang untuk dipantau karena ukuran
budidaya tergolong relatif kecil. Namun demikian perawatan mesti di perhatikan,
salah satunya yaitu :
a. Pemberian Pakan
Sesungguhnya tak ada ketentuan baku perihal volume pemberian pakan. Namun baiknya pakan diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang didapatkan baiknya terbagi dalam cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, serta cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 sesudah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan baiknya dikerjakan pada sore hari yang menyesuaikan rutinitas yang dilakukan belut ketika ia mencari makan di alam bebas,
Sesungguhnya tak ada ketentuan baku perihal volume pemberian pakan. Namun baiknya pakan diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang didapatkan baiknya terbagi dalam cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, serta cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 sesudah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan baiknya dikerjakan pada sore hari yang menyesuaikan rutinitas yang dilakukan belut ketika ia mencari makan di alam bebas,
b. Pengaturan Air
Pengaturan air amat dibutuhkan untuk membuang bekas makanan supaya tak menumpuk serta menyebabkan penyakit untuk belut. Pengaturan air ini bisa dikerjakan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Baiknya air yang masuk berbentuk percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.
Pengaturan air amat dibutuhkan untuk membuang bekas makanan supaya tak menumpuk serta menyebabkan penyakit untuk belut. Pengaturan air ini bisa dikerjakan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Baiknya air yang masuk berbentuk percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.
c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun melindungi belut dari kepanasan.
Tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun melindungi belut dari kepanasan.
d. Pemberian EM4
EM4 berperan untuk menetralkan sisa-sisa pakan. Selain itu berperan untuk kurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali satu hari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terutama dicampurkan dalam 1 liter air.
EM4 berperan untuk menetralkan sisa-sisa pakan. Selain itu berperan untuk kurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali satu hari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terutama dicampurkan dalam 1 liter air.
e. Perawatan Di sekitar Lokasi
Perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat perkembangan belut
Perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat perkembangan belut
4. Pemanenan
Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 3–4 bln tergantung dengan keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan.
Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 3–4 bln tergantung dengan keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan.
REFRENSI :
https://www.sipendik.com/cara-praktis-budidaya-belut-di-rumah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar